Jumat, 24 Februari 2012

Lokomotif Listrik ESS3201





Lokomotif Listrik mulai beroperasi pada tanggal 6 April 1925 sekaligus peresmian elektrifikasi jalur kereta api yang pertama kalinya pada rute Tanjung Priuk – Meester Cornelis (Jatinegara) bersamaan dengan hari ulang tahun ke-50 Staats Spoorwegen dan juga peresmian Stasiun Tanjung Priuk yang baru. Elektrifikasi jalur kereta api mencapai Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1930. Jalur kereta listrik di Batavia (Jakarta) ini menandai dibukanya sistem angkutan umum massal yang ramah lingkungan, yang juga merupakan salah satu sistem transportasi paling maju di Asia pada zamannya. Di masa itu, kereta listrik telah menjadi sarana transportasi andalan untuk para penglaju (komuter), terutama bagi para penglaju yang bertempat tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta.

Lokomotif Listrik ESS3201 merupakan salah satu dari 6 unit Lokomotif Listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor Belanda. Kereta listrik di Batavia (Jakarta) saat itu ditangani oleh perusahaan Electrische Staats Spoorwegen (ESS). ESS ini merupakan bagian dari dari perusahaan Staats Spoorwegen (SS) yang khusus menangani sarana, prasarana dan operasional kereta listrik di Batavia (Jakarta). Selain seri 3200, ESS juga membeli beberapa jenis lokomotif listrik seperti Lokomotif Listrik seri 3000 buatan pabrik SLM (Swiss Locomotive&Machine works)-BBC (Brown Boverie Cie) dan Lokomotif Listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Gesellschaft) Jerman.

Namun pada akhirnya, dengan usia yang telah mencapai setengah abad, lokomotif-lokomotif ini dipandang tidak lagi memadai dan mulai digantikan dengan rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru buatan Jepang mulai tahun 1976. Sebagai akibatnya, lokomotif-lokomotif listrik ini tidak dioperasionalkan lagi dan dijadikan besi tua. Hanya tersisa lokomotif ESS3201 yang masih utuh ditemukan di Balai Yasa Manggarai, Jakarta walaupun dalam kondisi yang tidak terawat.

Mengingat jasanya yang cukup besar bagi masyarakat Jakarta di masa lalu, maka organisasi pecinta kereta IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) mengajukan proposal usulan pelestarian lokomotif listrik ESS3201 kepada PT Kereta Api (persero). Gaung pun bersambut, proposal tersebut disetujui oleh Direksi PT Kereta Api (persero). Dengan mengucapkan rasa syukur atas rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, pada 29 Juli 2007 akhirnya lokomotif listrik ESS3201 telah selesai direhabilitasi oleh Balai Yasa Manggarai, kembali bersolek dan dicat kembali dengan pola warna sesuai dengan saat pertama kali dioperasionalkan. Pada tanggal 12 Juli 2007, diadakan acara syukuran/peresmian telah selesai proses rehabilitasi lokomotif listrik ESS 3201 diadakan di Balai Yasa Manggarai yang dihadiri oleh seluruh staf Balai Yasa Manggarai, pecinta kereta api IRPS dan staf PT Kereta Api daerah operasional 1 Jakarta.

Pada tanggal 14 April 2009, Lokomotif Listrik ESS3201 dipindahkan dari Balai Yasa Manggarai ke Stasiun Tanjung Priuk. Pemindahan ESS3201 ini ditujukan untuk dipajang sebagai tampilan aset bersejarah saat peresmian stasiun Tanjung Priuk oleh Presiden Republik Indonesia Dr H Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 28 April 2009. Tanggal 2 September 2009, Lokomotif Listrik ESS3201 kembali ke Balai Yasa Manggarai dari penempatan sementaranya di stasiun Tanjung Priuk.